Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan
lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan
bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
a. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan
sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi
dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen
untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
b. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba,
laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau
organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama
perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu
laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat
bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saj.
c. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aset,
kewajiban,dan
ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam
laporan laba rugi adalah
penghasilan dan
beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur
laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur
neraca.
1.
Laporan Laba-Rugi (income statement)
Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi
yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi
dalam satu periode akuntansi.
2. Laporan Perubahan Modal (statement of equity)
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam
akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu
perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan
tersebut dalam satu periode akuntansi.
3. Neraca (balance sheet)
Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam
akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu
perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva,
utang dan modal pemilik perusahaan.
d. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
mengambil keputusan
ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa
lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (
bahasa Inggris:
stewardship),
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau
pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat
keputusan
ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Pihak Yang Menggunakan dan Membutuhkan Informasi / Laporan Akuntansi – Belajar Ilmu Akutansi / Accounting
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi.
Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang
tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar.
Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk
memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau
tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan
apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor
akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan
modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan
membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh
mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham
akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika
perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada
pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan
keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan
mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank,
berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana
jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan
memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang
mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu
organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan
publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Macam dan Jenis Perkiraan atau Akun dalam Akuntansi : Harta / Aset / Aktiva, Kewajiban / Hutang / Pasiva dan Modal – Akutansi
A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang
dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut
ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva
lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat
berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang
akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah
dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan
pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset
investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan
sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang
maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
iklan internet murah efektif berkualitas indonesia
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari
setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang
berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal
hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau
aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan,
agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil
usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Tambahan :
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal
Proses Akuntansi Dasar – Klarifikasi, Pencatatan, Merangkum, Interpretasi Dan Pelaporan – Pengetahuan Dasar Akutansi
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk
dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian
transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan,
pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam
masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan
jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang
sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan
pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat
sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang
dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas
bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal
penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran
kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka
selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala.
Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari
rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir
adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan
laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba,
laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi
pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan
informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk
mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai
kondisi yang diinginkan.
Memahami Persamaan Akuntansi (Contoh Kasus Sederhana Sehari-Hari)
Dalam belajar akuntansi sangat penting untuk mengetahui persamaan
akuntansi, persamaan akuntansi ini sangat berguna dalam penyusunan
laporan keuangan. Untuk mempelajari persamaan akuntansi ini cobalah anda
lihat Belajar Akuntansi Debet dan Kredit pada Blog
http://kalmet.blogspot.com
Dengan menggunakan transaksi sehari-hari dan sederhana sebagaimana
yang diuraikan dalam Belajar Akuntansi Debet dan Kredit, maka kita dapat
mempelajari bagaimana caranya mencatat transaksi pada sisi debet dan
sisi kredit. Berdasarkan yang telah dipelajari dalam catatan Belajar
Akuntansi Debet dan Kredit maka dapat kita bentuk persamaan akuntansinya
dengan cara sebagai berikut :
1. Lihatlah posisi positif pada masing-masing unsur akuntansi
sebagaimana yang telah dibahas dalam Belajar Akuntansi Debet dan Kredit,
yaitu:
- Aset bertambah berada pada posisi debet
- Kewajiban bertambah berada pada posisi kredit
- Ekuitas/Modal bertambah berada pada posisi kredit
- Pendapatan bertambah berada pada posisi kredit
- Biaya/Beban bertambah berada pada posisi debet
2. Dengan melihat tanda positifnya maka dapat kita bentuk persamaan
akuntansinya, yaitu unsur akuntansi sisi debet sama dengan unsur
akuntansi sisi kredit, dengan persamaan sebagai berikut:
ASET + BIAYA = KEWAJIBAN + MODAL + PENDAPATAN
3. Dalam akuntansi; Aset, Kewajiban dan Modal merupakan komponen
Neraca, sedangkan Pendapatan dan Biaya merupakan kelompok Laba (Rugi),
atas hal tersebut, maka persamaan akuntansi dapat disederhanakan menjadi
- Kelompok Neraca, dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Dalam persamaan ini dapat disimpulkan bahwa aset yang kita miliki didapat dari pinjaman dan atau dari modal
- Kelompok Laba (Rugi) dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Dalam persamaan ini dapat disimpulkan bahwa apabila Pendapatan lebih
besar dari Biaya, maka selisihnya diakui sebagai Laba, jika Pendapatan
lebih kecil dibandingkan dengan Biaya, maka selisihnya akan diakui
sebagai Rugi
4. Hubungan Neraca dengan Laba (Rugi)
Laporan laba (rugi) merupakan transaksi yang dilakukan untuk satu
periode tertentu dan hasil dari laba (rugi) akan mempengaruhi modal yang
dimiliki.
Hal ini berarti jika kita mengalami laba maka modal yang kita miliki
akan bertambah sebesar laba yang diperoleh, sedangkan jika mengalami
kerugian maka secara otomatis modal yang kita miliki akan berkurang
sebesar kerugian. Dengan demikian persamaan akuntansi untuk modal adalah
sebagai berikut
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Kesimpulan:
Persamaan akuntansi Laba (Rugi) adalah sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Persamaan akuntansi untuk Modal adalah sebagai berikut:
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Persamaan akuntansi untuk Neraca adalah sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Belajar Akuntansi Debet dan Kredit (Memahami Konsep Dengan Ilustrasi)
Seringkali kita belajar akuntansi dimulai dari Debet dan Kredit tanpa
tahu transaksi apa yang akan di debet dan di kredit, Untuk memahami
konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari ilustrasi transaksi
sehari-hari pada diri sendiri.
Untuk memahami konsep debet dan kredit, yang harus kita lakukan adalah :
1. Pertama-tama kita harus mengetahui bahwa transaksi dari akuntansi
hanya melibatkan 5 (lima) unsur transaksi, yaitu Aset (harta), Kewajiban
(utang), Ekuitas/Modal (capital), Pendapatan dan Biaya/Beban.
Dalam memahami pengertian atau definisi atas kelima unsur transaksi
tersebut, cobalah dengan menggunakan pengertian sendiri jika definisi
atau pendapat yang dikemukakan dari para ahli dalam teori akuntansi
cukup membingungkan. Untuk definisi kelima unsur tersebut, saya coba
mendefiniskan secara sederhana definisi dari kelima unsur akuntansi
sebagai berikut:
Aset adalah semua kekayaan yang kita miliki, baik yang ada pada diri
sendiri maupun tagihan pada pihak lain, aset yang kita miliki dapat
berasal dari usaha sendiri ataupun pinjaman dari pihak lain tidak
termasuk aset dari sewa
Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai akibat pinjaman yang kita terima
Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk memulai usaha atau dalam rangka menambah usaha.
Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang
Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan
sehubungan dengan jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan
usaha yang kita lakukan
2. Tanamkan dalam diri kita bahwa dalam akuntansi, setiap transaksi debet harus diikuti oleh transaksi kredit sebagai lawannya
3. Dengan transaksi yang sederhana buatlah konsep debet dan kredit
yang terkait dengan 5 (lima) unsur akuntansi, dengan cara sebagai
berikut:
a. Contoh 1: Misalnya terdapat penerimaan uang gaji bulan Januari 2010 sebesar Rp 5.000.000,-
Atas transaksi tersebut, cobalah kita pikirkan apa yang kita terima? dan kenapa kita terima?
Yang kita terima adalah uang (kas) sebesar Rp 5.000.000,-
Kemudian tentukanlah uang termasuk bagian dari apa diantara kelima unsur akuntansi diatas
Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita
dapat simpulkan bahwa uang adalah bagian dari Aset atau Harta.
Setelah itu kita harus mengetahui kenapa kita menerima uang?
Jawabannya adalah: Kita menerima uang, karena kita telah memberikan
jasa sehingga kita memperoleh penghasilan, Dengan menggunakan definisi
dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa
penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur pendapatan.
Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa nyatakan bahwa “Aset”
mengalami penambahan berupa uang, disisi lain “Pendapatan” juga
bertambah karena ada jasa yang kita berikan.
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang
terlibat yaitu Aset dan Pendapatan, dari kedua unsur tersebut cobalah
kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Dalam catatan ini saya akan menentukan untuk debet adalah ASET, dengan demikian yang dicatat sebagai kredit adalah PENDAPATAN
Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan pendapatan bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang apabila ingin mempelajari
konsep debet dan kredit dalam akuntansi, cobalah tanamkan dalam diri
kita bahwa apabila Aset Bertambah maka akan dicatat disebelah debet dan
apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit. Untuk pendapatan;
apabila Pendapatan Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet.
b. Contoh 2: Misalnya kita ingin membeli kendaraan senilai Rp 100.000.000,-, secara kredit.
Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan apa yang kita terima? dan dengan cara apa kita terima?
Yang kita terima adalah kendaraan, dan berdasarkan kelima unsur
akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa kendaraan merupakan bagian
dari Aset
Untuk memiliki kendaraan tersebut kita membeli secara kredit, ini
artinya bahwa kita mempunyai utang yang harus dibayar. Utang dalam
kelima unsur akuntansi diatas masuk dalam kelompok Kewajiban
Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami
penambahan berupa kendaraan, disisi lain “Kewajiban” juga bertambah
karena ada utang yang harus dibayar sebagai akibat kredit kendaraan.
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang
terlibat yaitu Aset dan Kewajiban, dari kedua unsur tersebut cobalah
kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 diatas, bahwa ASET apabila
bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian kita harus
menyepakati bahwa KEWAJIBAN apabila bertambah harus di catat disebelah
KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan Kewajiban bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Kewajiban bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai
apabila Kewajiban Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet.
c. Contoh 3; misalnya, kita akan membuka usaha dalam bidang rental
komputer, modal yang kita punya hanya berupa satu unit komputer seharga
Rp 10.000.000,-
Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan apa yang kita punya untuk membuka usaha rental komputer?
Disini dapat kita jelaskan bahwa yang kita punya untuk menjalankan
usaha rental komputer adalah sebuah komputer dan berdasarkan kelima
unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa komputer merupakan
bagian dari Aset
Seperti sudah dinyatakan diatas bahwa komputer yang dipakai untuk
usaha tersebut adalah milik seseorang yang membuka usaha, dengan kata
lain komputer tersebut berupa modal
Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami
penambahan berupa komputer, disisi lain “Modal” juga bertambah karena
ada tambahan modal dari pemilik berupa komputer.
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang
terlibat yaitu Aset dan Modal, dari kedua unsur tersebut cobalah kita
tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 dan contoh 2 diatas, bahwa
ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian
kita harus menyepakati bahwa MODAL apabila bertambah harus di catat
disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan Modal bertambah
o Apabila Aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Modal bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai
apabila Modal Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet.
d. Contoh 4; misalnya, untuk berangkat kerja kita membutuhkan ongkos untuk angkutan umum, katakanlah sebesar Rp 5.000,- perhari
Dari transaksi ini kita dapat simpulkan bahwa untuk berangkat kerja
kita harus mengeluarkan uang untuk ongkos angkutan umum sebesar Rp
5.000,- hal ini berarti apabila kita menggunakan jasa angkutan umum maka
ada tambahan beban/biaya yang harus dikeluarkan
Sehubungan ada beban/biaya yang harus kita keluarkan untuk jasa
angkutan umum, maka terdapat kas/uang yang harus dikeluarkan sebesar Rp
5.000,-
Dari transaksi ini dapat kita nyatakan bahwa Beban/Biaya akan
bertambah sebesar Rp 5.000,- sebagai akibat penggunaan jasa angkutan
umum, disisi lain kas/uang akan berkurang sebesar Rp 5.000,- yang
digunakan untuk pembayaran jasa angkutan umum
Beban/Biaya jasa angkutan umum masuk kedalam kelompok Beban/Biaya, sedangkan kas/uang masuk kedalam kelompok Aset
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang
terlibat yaitu Aset dan Beban/Biaya, dari kedua unsur tersebut cobalah
kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah diketahui pada contoh 1, contoh 2 dan contoh 3 diatas,
bahwa apabila ASET berkurang akan dicatat di sebelah KREDIT, dengan
demikian kita harus menyepakati bahwa BEBAN/BIAYA apabila bertambah
harus di catat disebelah DEBET
Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut:
o Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah
o Apabila Aset berkurang maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai
apabila Beban/Biaya Bertambah akan dicatat disebelah DEBET dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah KREDIT.
Dari ke empat contoh transaksi akuntansi diatas dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai berikut:
- ASET apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit
- PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- MODAL apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dasn apabila berkurang akan dicatat disebelah Kredit
Demikian Catatan dari Saya untuk konsep Debet dan Kredit dalam Akuntansi.